MEMBICARAKAN TENTANG HUTANG PIUTANG DALAM HADIST ISLAM – Banyak sekali di kalangan masyarakat tentang hutang piutang sudah gak aneh lagi dengar nya bukan ? ini saya jelaskan tentang hutang piutang !!
Hadits mengenai hutang piutang penting untuk diahami. Hutang piutang menjadi hal yang sering dijumpai dalam kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Hal yang kemudian muncul sebagai permasalahan yang diakibatkan oleh hutang piutang adalah rusaknya ukhuwah. Banyak sekali penghutang yang ketika ditagih oleh pemberi hutang malah menunjukkan sikap yang tidak baik serta cenderung menghindar. Perihal hutang piutang, Islam telah mengaturnya dalam hadits tentang hutang piutang secara lengkap. Tujuan menyikapi hutang-piutang seperti pada peraturan dari Allah tentu akan membawa dampak positif bagi. Pelajari beberapa hadits tentang hutang piutang yang diatur dalam Islam, agar tak ada lagi kekeliruan mengenai hutang piutang.
Berdasarkan sumber dari situs Rumah Amal Universitas Syiah Kuala, di bawah ini adalah hadits tentang hutang piutang dan artinya:
-Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah;
“Pada waktu peristiwa isra’, aku melihat pada pintu sorga tertulis ‘Sedekah dibalas dengan sepuluh kali lipat, dan memberi hutangan dibalas dengan delapan belas kali lipat’. Maka aku (Rasulullah ﷺ) bertanya ‘Wahai Jibril, mengapa memberi hutangan lebih afdhol ketimbang sedekah? Jibril menjawab ‘Karena seorang peminta-minta dia meminta sedekah padahal dia sudah mempunyai sesuatu, sedangkan orang yang berhutang tidaklah ia berhutang kecuali karena ia memang sangat membutuhkan.
-Rasulullah ﷺ bersabda;
-Rasulullah ﷺ berabda,.
-Rasulullah ﷺ bersabda;
“Barangsiapa yang memberi penangguhan kepada orang yang kesulitan membayar hutang, maka baginya setiap hari ada pahala sedekah senilai hutang yang ia berikan, sebelum hutang itu lunas. Jika hutang itu belum lunas, lalu dia memberi penangguhan lagi maka baginya setiap hari ada pahala sedekah senilai itu.” (HR. Ahmad )